Healthy Chinese Food From Soup Restaurant
Soup Restaurant merupakan restoran franchise yang berasal dari Singapura. Konsep mereka adalah menghadirkan nuansa khas Chinatown baik dari ambience restoran maupun rasa dan jenis makanan yang tersedia.
Soup Restaurant telah mempunyai 3 cabang di Jakarta, dan salah satunya berada di Senayan City. Terletak di lantai 4, tepat di depan eskalator, bersebelahan dengan Spageddies, dan dekat dengan Best Denki menjadikan restoran ini mudah ditemukan dan strategis karena yang pastinya banyak dilalui pengunjung mall. Di bagian paling depan selalu ada usher yang menyambut dan siap membantu para customer.
Setelah melewati pintu masuk, restoran seakan terbagi menjadi bagian depan, tengah, dan belakang seperti pembagian ruangan sebuah rumah. Bagian depan seperti sebuah ruang tamu dengan meja yang tidak terlalu banyak. Bagian tengah yang paling luas dan terbuka memuat banyak meja berkapasitas 2-4 orang yang bisa juga digabungkan menjadi meja panjang sesuai kebutuhan. Di sisi kiri dan belakang terdapat semi private room dengan meja besar yang bagian tengahnya dapat diputar, berkapasitas 10-12 orang per meja. Saya menyebutnya semi private room karena masih berpenyekat namun tidak benar-benar tertutup rapat dan terpisah dari ruangan umum. Suasana Chinatown modern begitu terasa saat memasuki restoran, mulai dari desain interior ruangan, meja dan kursi makan, serta beberapa pernik seperti guci dan lukisan khas China yang menghiasi ruangan. Penggunaan material dominan kayu dan pencahayaan ruangan yang sedikit temaram menghadirkan kesan klasik, nyaman dan homey, menjadikan acara makan kita tenang dan santai, apalagi jika datang bersama teman atau keluarga.
Menu-menu makanan yang tersedia di sini kebanyakan berasal dari resep-resep tradisional ala Chinatown, sesuai dengan tagline Soup Restaurant yaitu 'House of Chinatown Heritage Cuisine'. Penasaran seperti apa rasanya?
Berikut adalah menu-menu yang sempat saya coba:
MINUMAN
Sweet Ice Tea (IDR 12k)
Tidak ada yang spesial dengan es teh manis yang disajikan dalam gelas tinggi langsing ini. Tidak refillable, gula cair tidak disediakan terpisah, dan sejak awal disajikan tidak terlalu manis sehingga setelah es mencair rasanya pun menjadi seperti es teh saja. Bagi yang suka manis mungkin harus minta tambahan gula cair lagi.
SUP
Wintermelon Soup (small-IDR 40k, medium-IDR 80k, large-IDR 120k)
Salah satu menu andalan dalam daftar menu yang menurut keterangannya berkhasiat untuk detoksifikasi, sekaligus baik bagi yang sedang berdiet. Bagaimana dengan rasanya?Kuah kaldunya memang juara, sedap dan gurih tetapi tidak membuat eneg, namun saya kurang suka dengan wintermelon alias labu hijau yang ada di dalamnya. Wintermelon yang dimasak dalam kuah sup terasa aneh, selain itu potongannya terlalu besar sehingga agak sulit memakannya. Akan lebih baik jika dipotong lebih kecil sehingga muat dalam satu suapan, tapi... mungkin saya tetap akan lebih memilih kuah kaldu dan daging ayamnya yang empuk saja.
Tim Tien Chee dengan Sup Ayam (IDR 38k)
Double boiled Tien Chee with Chicken Soup
Dibuat dengan rempah-rempah yang asing bagi saya, sup ini rasanya pun ajaib di lidah. Bukan tidak enak, tetapi aroma herbalnya memang sangat kuat menjadikan sup ini lebih seperti sup obat. Daging ayam yang terdapat di dalamnya dimasak hingga empuk benar dan aroma herbalnya sudah meresap. Kuahnya kekuningan bening dan gurih dari kaldu ayam asli (tanpa bumbu penyedap), dengan seberkas rasa pahit yang tidak mengganggu. Sebuah pengalaman baru bagi saya mencicipi "sup obat" yang memang berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah dan menambah daya tahan tubuh. Jika Anda tergolong adventurous dalam hal makanan, silakan cicipi menu ini, toh tidak ada ruginya juga karena baik untuk kesehatan tubuh. Berani mencoba?
MAKANAN
Ayam Jahe ala Samsui (IDR 95k)
Samsui Ginger Chicken
Signature dish dari Soup restaurant ini banyak direkomendasikan oleh beberapa sumber yang pernah saya baca, membuat saya penasaran akan rasanya. Sebuah menu tradisional China yang menurut tradisi Samsui hanya dimakan setahun sekali pada saat Imlek, berisi daging ayam kukus yang dimakan dengan saus jahe. Cara makannya, potongan daging ayam dicelup dalam saus jahe, dibungkus dengan lettuce, baru disantap (kalau bisa) sekaligus dalan satu suapan. Daun selada segar memberi tekstur crunchy dan melengkapi keseluruhan rasa. Asin, gurih, manis bercampur di dalam mulut dan pastinya ingin tambah lagi.
Daging ayamnya matang dengan sempurna, masih juicy, empuk, dan tidak hambar meskipun dikukus tanpa banyak bumbu. Lebih istimewa lagi sausnya yang cukup kuat menguarkan aroma jahe dan sedikit bawang putih, namun tidak ada rasa pahit ketika dimakan. Saya tidak suka jahe, dan biasanya menghindari masakan yang berbau jahe, tapi baru kali ini saya justru suka menambahkan saus jahe cukup banyak ke dalam lettuce wrap. Selain enak, menu ini sehat karena jahe dan sesame oil pada sausnya dipercaya dapat menghalau masuk angin menurut tradisi China. Tak salah jika Samsui Ginger Chicken menjadi the most recommended dish di sini dan rasanya memang wajib dipesan setiap kali berkunjung kemari. Enaaaakkk...
Tahu Claypot (IDR 40k)
Claypot Tofu
I love tofu, and I like this dish! Bumbunya sendiri memang tidak terlalu istimewa atau unik, namun saya suka kelezatannya yang terasa balance dan tekstur tahu yang digoreng terlebih dahulu dengan tingkat kematangan pas.
Stim San Yu Fillet (IDR 75k)
Steamed Garoupa Slices
Biasanya saya tidak bersemangat dengan masakan berjenis steamed fish, terkecuali setelah mencoba Steamed San Yu Fillet milik Soup Restaurant. Ikan kerapu tanpa tulang yang dimasak dengan cara dikukus terasa lembut, juicy, dan tidak amis. Saus cokelat encer yang menggenanginya terasa enak dan tidak terlalu asin, sepertinya dibuat dengan kecap asin. Irisan tipis daun bawang dan cabai merah yang ditaburkan di atas ikan juga turut memperkaya rasa ketika dimakan sekaligus, dan saya suka keseluruhan rasanya. It's a yummy yet healthy dish!
Sio Mak Cah Ikan Tausi (IDR 45k)
Yao Mak Chye Fried with Black Beans Dace Fish
Ketika mencocokkan nama menu dengan sepiring tumis sayuran yang terhidang, saya bertanya-tanya, "Mana ikannya?" Ternyata... kata "ikan" pada nama menu hanya karena penggunaan kaldu ikan saja, tidak ada dagingnya yang dimasukkan dalam masakan. Saya tidak ada masalah dengan bumbu tausinya, terasa enak, gurihnya tidak berlebihan, dan balance. Kalau pun ada masalah, ini karena antipati saya pada jenis sawi-sawian yang ditumis. Yup, saya tidak suka sio mak yang di lidah terasa pahit sekali itu, tapi bagi yang menyukainya pasti tidak ada masalah karena rasa masakannya sendiri enak. Jadi, khusus menu satu ini jangan mengandalkan referensi pribadi saya, yah... *wink*
Selada Saus Tiram (IDR 45k)
Fried Lettuce with Oyster Sauce
Tidak ada yang spesial dari menu sayuran ini. Sepiring selada yang ditumis dengan bumbu saus tiram, terasa light dan cukup enak di lidah saya, namun tidak ada rasa atau aroma tertentu yang menonjol. Tekstur selada masih sedikit crunchy -dan itu bagus, saya suka- karena dimasak pada tingkat kematangan yang tepat.
Mie Goreng Dengan Fillet Ikan (IDR 48k)
Fried Noodle with Fish Slices
Mie goreng yang dimaksud di sini ternyata seperti ifumie. Mie kuning digoreng kering hingga crispy, disajikan dengan sayuran dan fillet ikan yang dimasak dengan saus tiram (seperti cap cay). Dari segi rasa tidak terlalu "wow" dan saya lebih suka menyantapnya segera ketika mie masih crunchy dibandingkan ketika mie sudah lunak terkena kuah kecoklatan di bawahnya. That's all I can say about this dish.
Nasi Olive ala Teo Chew (IDR 48k)
Teo Chew Olive Rice
Nasi olive ini memiliki cita rasa unik menurut saya, tidak bisa dibilang enak sekali, tetapi bukan berarti saya tidak suka. Warna nasinya menjadi hijau gelap karena dibuat dengan campuran teochew preserved black olives. Menurut saya pribadi, nasi olive ini kurang "greget" karena sedikit hambar meskipun aromanya kuat. Untuk menyiasatinya saya menambahkan sambal yang tersedia di meja (bukan saus sambal botolan, ya..) dan rasanya menjadi lebih mantap. Bagi yang tidak suka pedas mungkin cukup menambahkan sedikit garam atau kecap asin untuk memperkaya rasa.
DESSERT
Kui Ling Kau (IDR 25k)
Herbal Jelly
Tampilannya menyerupai cincau hitam, dengan tekstur lebih kenyal, disajikan dengan madu cair terpisah di pot kecil. Awalnya saya hanya menambahkan sedikit madu, tapi ternyata herbal jelly ini rasanya pahit sekali! Jadilah saya tambahkan madunya banyak-banyak agar menutupi pahitnya.. hehehe...
Pir Dengan Jamur Putih dan Almond (IDR 25k)
Double Boiled Pear with Snow Fungus & Almonds
Dilihat dari warnanya tampak kurang menarik karena cenderung pucat dan tidak atraktif, namun ketika dicicipi ternyata enak. Jamu putihnya masih terasa crunchy, rasanya pas ketika dimakan bersama kuah bening yang sepertinya hanya merupakan simple syrup. Double boiled pear yang sudah dipotong kecil tingkat kematangannya pas tidak sampai terlalu lunak atau hancur. Saya suka karena keseluruhan rasanya tidak terlalu manis dan terasa light, cocok sebagai penutup setelah menyantap hidangan yang bercita rasa asin dan gurih.
Dari sekian banyak Chinese restaurant yang pernah saya coba, Soup Restaurant paling berbeda diantara yang lain karena mengutamakan kesehatan disamping rasa yang lezat. Chinese food yang disajikan di sini banyak menggunakan rempah herbal tradisional China yang baik bagi kesehatan dan cita rasanya unik/berbeda, serta tidak terlalu banyak memasukkan minyak ke dalam masakan. Bagi saya yang terbiasa mengurangi garam, rasa makanan justru pas karena rata-rata dibuat tidak terlalu asin. Salah satu nilai plus lain, makan di Soup Restaurant tidak perlu khawatir pada Chinese Restaurant Syndrome karena masakan tidak menggunakan MSG. Untuk semua keunggulan tersebut, harga yang harus dibayarkan sangat sesuai dengan kualitas bahan dan besarnya porsi yang kita dapatkan. Ditambah dengan pelayanan crew restoran yang baik dan ramah serta tempat yang nyaman, Soup Restaurant layak menjadi restoran favorit keluarga. So, what are you waiting for?
Soup Restaurant
Senayan City, 4th Floor #80
Jl. Asia Afrika Lot 19, Senayan, Jakarta
Tel. +6221 7278 1331
Facebook: Soup Restaurant Twitter: @soupresto_indo
Website: www.souprestaurant.co.id
Soup Restaurant telah mempunyai 3 cabang di Jakarta, dan salah satunya berada di Senayan City. Terletak di lantai 4, tepat di depan eskalator, bersebelahan dengan Spageddies, dan dekat dengan Best Denki menjadikan restoran ini mudah ditemukan dan strategis karena yang pastinya banyak dilalui pengunjung mall. Di bagian paling depan selalu ada usher yang menyambut dan siap membantu para customer.
Setelah melewati pintu masuk, restoran seakan terbagi menjadi bagian depan, tengah, dan belakang seperti pembagian ruangan sebuah rumah. Bagian depan seperti sebuah ruang tamu dengan meja yang tidak terlalu banyak. Bagian tengah yang paling luas dan terbuka memuat banyak meja berkapasitas 2-4 orang yang bisa juga digabungkan menjadi meja panjang sesuai kebutuhan. Di sisi kiri dan belakang terdapat semi private room dengan meja besar yang bagian tengahnya dapat diputar, berkapasitas 10-12 orang per meja. Saya menyebutnya semi private room karena masih berpenyekat namun tidak benar-benar tertutup rapat dan terpisah dari ruangan umum. Suasana Chinatown modern begitu terasa saat memasuki restoran, mulai dari desain interior ruangan, meja dan kursi makan, serta beberapa pernik seperti guci dan lukisan khas China yang menghiasi ruangan. Penggunaan material dominan kayu dan pencahayaan ruangan yang sedikit temaram menghadirkan kesan klasik, nyaman dan homey, menjadikan acara makan kita tenang dan santai, apalagi jika datang bersama teman atau keluarga.
Menu-menu makanan yang tersedia di sini kebanyakan berasal dari resep-resep tradisional ala Chinatown, sesuai dengan tagline Soup Restaurant yaitu 'House of Chinatown Heritage Cuisine'. Penasaran seperti apa rasanya?
Berikut adalah menu-menu yang sempat saya coba:
MINUMAN
Sweet Ice Tea (IDR 12k)
Tidak ada yang spesial dengan es teh manis yang disajikan dalam gelas tinggi langsing ini. Tidak refillable, gula cair tidak disediakan terpisah, dan sejak awal disajikan tidak terlalu manis sehingga setelah es mencair rasanya pun menjadi seperti es teh saja. Bagi yang suka manis mungkin harus minta tambahan gula cair lagi.
SUP
Wintermelon Soup (small-IDR 40k, medium-IDR 80k, large-IDR 120k)
Salah satu menu andalan dalam daftar menu yang menurut keterangannya berkhasiat untuk detoksifikasi, sekaligus baik bagi yang sedang berdiet. Bagaimana dengan rasanya?Kuah kaldunya memang juara, sedap dan gurih tetapi tidak membuat eneg, namun saya kurang suka dengan wintermelon alias labu hijau yang ada di dalamnya. Wintermelon yang dimasak dalam kuah sup terasa aneh, selain itu potongannya terlalu besar sehingga agak sulit memakannya. Akan lebih baik jika dipotong lebih kecil sehingga muat dalam satu suapan, tapi... mungkin saya tetap akan lebih memilih kuah kaldu dan daging ayamnya yang empuk saja.
Tim Tien Chee dengan Sup Ayam (IDR 38k)
Double boiled Tien Chee with Chicken Soup
Dibuat dengan rempah-rempah yang asing bagi saya, sup ini rasanya pun ajaib di lidah. Bukan tidak enak, tetapi aroma herbalnya memang sangat kuat menjadikan sup ini lebih seperti sup obat. Daging ayam yang terdapat di dalamnya dimasak hingga empuk benar dan aroma herbalnya sudah meresap. Kuahnya kekuningan bening dan gurih dari kaldu ayam asli (tanpa bumbu penyedap), dengan seberkas rasa pahit yang tidak mengganggu. Sebuah pengalaman baru bagi saya mencicipi "sup obat" yang memang berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah dan menambah daya tahan tubuh. Jika Anda tergolong adventurous dalam hal makanan, silakan cicipi menu ini, toh tidak ada ruginya juga karena baik untuk kesehatan tubuh. Berani mencoba?
MAKANAN
Ayam Jahe ala Samsui (IDR 95k)
Samsui Ginger Chicken
Signature dish dari Soup restaurant ini banyak direkomendasikan oleh beberapa sumber yang pernah saya baca, membuat saya penasaran akan rasanya. Sebuah menu tradisional China yang menurut tradisi Samsui hanya dimakan setahun sekali pada saat Imlek, berisi daging ayam kukus yang dimakan dengan saus jahe. Cara makannya, potongan daging ayam dicelup dalam saus jahe, dibungkus dengan lettuce, baru disantap (kalau bisa) sekaligus dalan satu suapan. Daun selada segar memberi tekstur crunchy dan melengkapi keseluruhan rasa. Asin, gurih, manis bercampur di dalam mulut dan pastinya ingin tambah lagi.
Daging ayamnya matang dengan sempurna, masih juicy, empuk, dan tidak hambar meskipun dikukus tanpa banyak bumbu. Lebih istimewa lagi sausnya yang cukup kuat menguarkan aroma jahe dan sedikit bawang putih, namun tidak ada rasa pahit ketika dimakan. Saya tidak suka jahe, dan biasanya menghindari masakan yang berbau jahe, tapi baru kali ini saya justru suka menambahkan saus jahe cukup banyak ke dalam lettuce wrap. Selain enak, menu ini sehat karena jahe dan sesame oil pada sausnya dipercaya dapat menghalau masuk angin menurut tradisi China. Tak salah jika Samsui Ginger Chicken menjadi the most recommended dish di sini dan rasanya memang wajib dipesan setiap kali berkunjung kemari. Enaaaakkk...
Tahu Claypot (IDR 40k)
Claypot Tofu
I love tofu, and I like this dish! Bumbunya sendiri memang tidak terlalu istimewa atau unik, namun saya suka kelezatannya yang terasa balance dan tekstur tahu yang digoreng terlebih dahulu dengan tingkat kematangan pas.
Stim San Yu Fillet (IDR 75k)
Steamed Garoupa Slices
Biasanya saya tidak bersemangat dengan masakan berjenis steamed fish, terkecuali setelah mencoba Steamed San Yu Fillet milik Soup Restaurant. Ikan kerapu tanpa tulang yang dimasak dengan cara dikukus terasa lembut, juicy, dan tidak amis. Saus cokelat encer yang menggenanginya terasa enak dan tidak terlalu asin, sepertinya dibuat dengan kecap asin. Irisan tipis daun bawang dan cabai merah yang ditaburkan di atas ikan juga turut memperkaya rasa ketika dimakan sekaligus, dan saya suka keseluruhan rasanya. It's a yummy yet healthy dish!
Sio Mak Cah Ikan Tausi (IDR 45k)
Yao Mak Chye Fried with Black Beans Dace Fish
Ketika mencocokkan nama menu dengan sepiring tumis sayuran yang terhidang, saya bertanya-tanya, "Mana ikannya?" Ternyata... kata "ikan" pada nama menu hanya karena penggunaan kaldu ikan saja, tidak ada dagingnya yang dimasukkan dalam masakan. Saya tidak ada masalah dengan bumbu tausinya, terasa enak, gurihnya tidak berlebihan, dan balance. Kalau pun ada masalah, ini karena antipati saya pada jenis sawi-sawian yang ditumis. Yup, saya tidak suka sio mak yang di lidah terasa pahit sekali itu, tapi bagi yang menyukainya pasti tidak ada masalah karena rasa masakannya sendiri enak. Jadi, khusus menu satu ini jangan mengandalkan referensi pribadi saya, yah... *wink*
Selada Saus Tiram (IDR 45k)
Fried Lettuce with Oyster Sauce
Tidak ada yang spesial dari menu sayuran ini. Sepiring selada yang ditumis dengan bumbu saus tiram, terasa light dan cukup enak di lidah saya, namun tidak ada rasa atau aroma tertentu yang menonjol. Tekstur selada masih sedikit crunchy -dan itu bagus, saya suka- karena dimasak pada tingkat kematangan yang tepat.
Mie Goreng Dengan Fillet Ikan (IDR 48k)
Fried Noodle with Fish Slices
Mie goreng yang dimaksud di sini ternyata seperti ifumie. Mie kuning digoreng kering hingga crispy, disajikan dengan sayuran dan fillet ikan yang dimasak dengan saus tiram (seperti cap cay). Dari segi rasa tidak terlalu "wow" dan saya lebih suka menyantapnya segera ketika mie masih crunchy dibandingkan ketika mie sudah lunak terkena kuah kecoklatan di bawahnya. That's all I can say about this dish.
Nasi Olive ala Teo Chew (IDR 48k)
Teo Chew Olive Rice
Nasi olive ini memiliki cita rasa unik menurut saya, tidak bisa dibilang enak sekali, tetapi bukan berarti saya tidak suka. Warna nasinya menjadi hijau gelap karena dibuat dengan campuran teochew preserved black olives. Menurut saya pribadi, nasi olive ini kurang "greget" karena sedikit hambar meskipun aromanya kuat. Untuk menyiasatinya saya menambahkan sambal yang tersedia di meja (bukan saus sambal botolan, ya..) dan rasanya menjadi lebih mantap. Bagi yang tidak suka pedas mungkin cukup menambahkan sedikit garam atau kecap asin untuk memperkaya rasa.
DESSERT
Kui Ling Kau (IDR 25k)
Herbal Jelly
Tampilannya menyerupai cincau hitam, dengan tekstur lebih kenyal, disajikan dengan madu cair terpisah di pot kecil. Awalnya saya hanya menambahkan sedikit madu, tapi ternyata herbal jelly ini rasanya pahit sekali! Jadilah saya tambahkan madunya banyak-banyak agar menutupi pahitnya.. hehehe...
Pir Dengan Jamur Putih dan Almond (IDR 25k)
Double Boiled Pear with Snow Fungus & Almonds
Dilihat dari warnanya tampak kurang menarik karena cenderung pucat dan tidak atraktif, namun ketika dicicipi ternyata enak. Jamu putihnya masih terasa crunchy, rasanya pas ketika dimakan bersama kuah bening yang sepertinya hanya merupakan simple syrup. Double boiled pear yang sudah dipotong kecil tingkat kematangannya pas tidak sampai terlalu lunak atau hancur. Saya suka karena keseluruhan rasanya tidak terlalu manis dan terasa light, cocok sebagai penutup setelah menyantap hidangan yang bercita rasa asin dan gurih.
Dari sekian banyak Chinese restaurant yang pernah saya coba, Soup Restaurant paling berbeda diantara yang lain karena mengutamakan kesehatan disamping rasa yang lezat. Chinese food yang disajikan di sini banyak menggunakan rempah herbal tradisional China yang baik bagi kesehatan dan cita rasanya unik/berbeda, serta tidak terlalu banyak memasukkan minyak ke dalam masakan. Bagi saya yang terbiasa mengurangi garam, rasa makanan justru pas karena rata-rata dibuat tidak terlalu asin. Salah satu nilai plus lain, makan di Soup Restaurant tidak perlu khawatir pada Chinese Restaurant Syndrome karena masakan tidak menggunakan MSG. Untuk semua keunggulan tersebut, harga yang harus dibayarkan sangat sesuai dengan kualitas bahan dan besarnya porsi yang kita dapatkan. Ditambah dengan pelayanan crew restoran yang baik dan ramah serta tempat yang nyaman, Soup Restaurant layak menjadi restoran favorit keluarga. So, what are you waiting for?
Soup Restaurant
Senayan City, 4th Floor #80
Jl. Asia Afrika Lot 19, Senayan, Jakarta
Tel. +6221 7278 1331
Facebook: Soup Restaurant Twitter: @soupresto_indo
Website: www.souprestaurant.co.id
Comments
Post a Comment