Empuknya Ayam Presto Ny. Nita
Biasanya saya enggan makan dengan menu ayam, apalagi ayam goreng.
Kali ini karena menemani tante yang sedang kepingin makan ayam goreng dan lokasi yang dekat dengan rumahnya, maka siang itu meluncurlah kami sekeluarga ke resto Ayam Presto Ny. Nita yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.
Sebenarnya saya sudah cukup lama mengetahui tentang resto ayam yang telah memiliki banyak cabang di Jakarta dan Bali ini, tetapi memang belum pernah mampir, padahal ada juga satu cabangnya yang berlokasi dekat rumah saya. Alasannya? Ya, tentunya karena menu ayam selalu menjadi alternatif terakhir yang menjadi pilihan saya, dan sedapat mungkin tidak akan saya pilih.
Memasuki resto berdekor modern minimalis ini, suasana resto fast food terasa "kental" dengan penggunaan meja dan kursi berbahan plastik. Area resto tergolong cukup besar untuk ukuran kavling di tepi jalan raya yang ramai di kawasan elit Kebayoran Baru. Di sebelah kanan pintu masuk resto terdapat smoking room yang dibatasi kaca dan berpintu sehingga asap rokok tidak akan mengganggu pengunjung lainnya.
Resto sedang tidak ramai saat kami datang, hanya ada beberapa meja saja yang terisi. Menu yang tersedia di sini sebenarnya cukup bervariasi, ada pula ragam menu bebek dan bandeng tetapi memang menu ayam yang paling digemari. Tante saya yang sudah beberapa kali makan di resto ini (di beberapa cabang yang berbeda) langsung memilih menu sekaligus membantu memilihkan untuk kami semua.
Makanan tersaji di meja kami dalam waktu yang tidak terlalu lama, selain karena sedang tidak ramai, jenis pesanan kami pun tidak terlalu beragam dan bukan menu yang harus dimasak dalam waktu lama. Oke, berhubung kami sudah cukup lapar, langsung diserbu saja. Selamat menikmati!
Ayam Goreng (1 ekor IDR 68.182, 1/2 ekor IDR 34.545, 1 potong IDR 17.273, 1 paket nasi IDR 22.727)
Ayam Bakar Bumbu Manis (1 ekor IDR 71.818, 1/2 ekor IDR 36.364, 1 potong IDR 18.182, 1 paket nasi IDR 23.636)
Untunglah selain ayam goreng masih ada menu ayam bakar, sehingga saya masih punya pilihan. Untuk menu ini dapat dipilih antara bumbu manis dan manis pedas, sedangkan jenis porsinya sama dengan ayam goreng yaitu seekor, setengah ekor, per potong, dan paket. Kami memilih bumbu manis dengan pertimbangan untuk rasa pedas bisa di-adjust sendiri dengan sambal nantinya, lebih aman daripada memilih bumbu manis pedas dan nantinya kepedasan. Tadinya kami khawatir menu ayam bakar akan tersaji lebih lama, tetapi waiternya mengatakan sama saja waktu memasaknya dengan ayam goreng. Ah, rupanya semua ayam sudah dimatangkan lebih dahulu, hanya tinggal digoreng atau dibakar sebentar jika ada pesanan. Benar saja, semua menu ayam tersaji hampir bersamaan di meja kami.
Ayam bakar bumbu manis ini berpenampilan coklat dan glazy, terlihat berbumbu dan lezat, sangat mengundang untuk segera dimakan. Benarkah rasanya demikian? Ternyata… dominan maniiiiis! Bumbunya hampir seperti dari kecap seluruhnya, tidak ada rasa bumbu racikan yang khas atau unik menurut pendapat saya. Bumbunya memang meresap hingga ke dalam daging, tetapi bagi saya yang kurang menyukai kecap dan rasa manis, menu ini jadi tidak istimewa. Untuk menyeimbangkan rasa manis yang dominan ini saya tambahkan sambal dan sambal mangga sehingga keseluruhan rasanya lebih enak ketika dimakan bersama nasi hangat.
Nasi Putih (IDR 5.455)
Nasi putihnya cukup pulen dan dimasak pas sehingga tidak pera. Satu porsi nasi tergolong pas untuk kami, tetapi bagi yang terbiasa makan nasi banyak sepertinya tidak cukup hanya satu porsi untuk sekali makan. Nasi putih ini dicetak berbentuk memanjang seperti bentuk daun, sedikit lebih cantik daripada bentuk setengah lingkaran yang umum ditemui di resto lain.
Tahu Telur (IDR 22.727)
Kami memesan menu ini untuk di-share beramai-ramai sebagai "selingan" diantara menu utama ayam goreng dan bakar. Kami semua sudah familiar dan menyukai tahu telur karena termasuk menu yang simple dan light. Ekspektasi kami pun sebenarnya tidak terlalu tinggi, karena menu se-simple tahu telur memang jarang dimodifikasi bumbunya, jadi rasanya pasti begitu-begitu saja. Porsinya sedang dengan penampilan standar ber-topping kol rebus diiris tipis, tauge rebus, dan kacang tanah goreng. Ketika dicicipi… kenapa ada rasa asam yang cukup kuat, yaaa? Belum pernah kami makan tahu telur dengan rasa asam begini, karena setahu kami memang bumbunya tidak memakai jeruk nipis ataupun asam jawa. Sebenarnya tahu telurnya sendiri cukup tasty, bumbu kecapnya terasa, dan teksturnya kering agak crispy di luar dan lembut di bagian dalam. Bumbu kecapnya pun enak, hanya seharusnya tanpa rasa asam yang merusak keseluruhan rasa. Sayang sekali!
Sambal Mangga (IDR 6.818)
Saya suka sekali sambal dengan potongan mangga muda atau pencit, maka ketika melihat di menu ada jenis sambal ini, langsung saya pesan. Saya sudah membayangkan sambal yang pedas-asam-segar, tetapi agak kecewa ketika akhirnya mencicipinya. Mangga mudanya sangat lunak seperti sudah dimasak sehingga tidak terasa lagi asam segarnya. Keseluruhan rasa sambalnya cenderung kurang sedap dibanding sambal standar untuk ayam presto yang sudah tersedia di meja dan bisa diambil sepuasnya. Akhirnya saya campurkan sambal mangga dengan sambal standar tersebut sehingga bisa "memperbaiki" keseluruhan rasanya.
Juice Strawberry (IDR 15.455)
Usai menyantap ayam goreng yang gurih dan berbumbu, paling enak minum yang segar sekaligus menyehatkan. Pilihan saya jatuh pada fresh strawberry juice yang merupakan minuman favorit saya. Bagusnya, strawberry juice di sini tidak ditambah susu, tepat seperti yang saya inginkan. Ketika saya coba, rasanya tidak mengecewakan. Juice tidak terlalu encer dan penambahan gulanya sudah pas, segar dan enak!
Pelayanan di resto ini cukup baik dan cekatan, makanan pun terhidang cukup cepat sehingga customer tidak bete menunggu terlalu lama. Justru agak disayangkan beberapa menunya dibawah harapan kami -terutama saya- dan di luar dugaan justru saya cukup menikmati menu ayam gorengnya dibanding yang lain. Jarang saya bisa menikmati menu ayam goreng sedemikian ini. Ternyata menu Ayam Goreng Presto Ny. Nita memang layak menjadi primadona!
Ayam Presto Ny. Nita
Jl. Wolter Monginsidi No. 65, Jakarta Selatan
Tel. +62-21 725 2247/48
Website: www.ayampresto-nita.com
Kali ini karena menemani tante yang sedang kepingin makan ayam goreng dan lokasi yang dekat dengan rumahnya, maka siang itu meluncurlah kami sekeluarga ke resto Ayam Presto Ny. Nita yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.
Sebenarnya saya sudah cukup lama mengetahui tentang resto ayam yang telah memiliki banyak cabang di Jakarta dan Bali ini, tetapi memang belum pernah mampir, padahal ada juga satu cabangnya yang berlokasi dekat rumah saya. Alasannya? Ya, tentunya karena menu ayam selalu menjadi alternatif terakhir yang menjadi pilihan saya, dan sedapat mungkin tidak akan saya pilih.
Memasuki resto berdekor modern minimalis ini, suasana resto fast food terasa "kental" dengan penggunaan meja dan kursi berbahan plastik. Area resto tergolong cukup besar untuk ukuran kavling di tepi jalan raya yang ramai di kawasan elit Kebayoran Baru. Di sebelah kanan pintu masuk resto terdapat smoking room yang dibatasi kaca dan berpintu sehingga asap rokok tidak akan mengganggu pengunjung lainnya.
Resto sedang tidak ramai saat kami datang, hanya ada beberapa meja saja yang terisi. Menu yang tersedia di sini sebenarnya cukup bervariasi, ada pula ragam menu bebek dan bandeng tetapi memang menu ayam yang paling digemari. Tante saya yang sudah beberapa kali makan di resto ini (di beberapa cabang yang berbeda) langsung memilih menu sekaligus membantu memilihkan untuk kami semua.
Makanan tersaji di meja kami dalam waktu yang tidak terlalu lama, selain karena sedang tidak ramai, jenis pesanan kami pun tidak terlalu beragam dan bukan menu yang harus dimasak dalam waktu lama. Oke, berhubung kami sudah cukup lapar, langsung diserbu saja. Selamat menikmati!
Ayam Goreng (1 ekor IDR 68.182, 1/2 ekor IDR 34.545, 1 potong IDR 17.273, 1 paket nasi IDR 22.727)
Di resto ini kita dapat memilih porsi ayam antara satu ekor, setengah ekor, per potong (dada/paha), dan paket. Setiap porsi disajikan dengan lalapan ketimun-daun kemangi dan sambal yang sudah tersedia dalam mangkuk kecil di setiap meja. Menu paket terdiri dari satu potong ayam dengan nasi putih, serta bisa mendapat tambahan menu sayur (plecing kangkung/karedok/pecel sayur) hanya dengan menambah IDR 5.000 saja.
Dikarenakan keluarga kami cenderung lebih menyukai bagian dada ayam, maka kami memesan yang per potong. Satu potong dada ayamnya termasuk cukup besar, porsinya pas untuk seporsi nasi yang mengenyangkan satu orang. Sesuai nama restonya, ayam di sini sudah dipresto sehingga tulangnya lunak dan dapat dimakan seluruhnya hingga tak bersisa. Potongan ayam goreng ini disajikan dengan taburan kremes yang terbuat dari tepung. Kremesnya cukup banyak dan crispy, hanya sayang tidak dibumbui alias hambar, sehingga harus dimakan bersama potongan daging ayam dan sambal supaya ada rasanya. Rasa ayam gorengnya sendiri enak, asinnya pas, dan meresap sampai ke seluruh bagian dada ayam yang cenderung tebal dan padat, serta digoreng dengan tingkat kematangan yang pas hingga crispy tapi tidak sampai menjadi keras.
Ayam Bakar Bumbu Manis (1 ekor IDR 71.818, 1/2 ekor IDR 36.364, 1 potong IDR 18.182, 1 paket nasi IDR 23.636)
Untunglah selain ayam goreng masih ada menu ayam bakar, sehingga saya masih punya pilihan. Untuk menu ini dapat dipilih antara bumbu manis dan manis pedas, sedangkan jenis porsinya sama dengan ayam goreng yaitu seekor, setengah ekor, per potong, dan paket. Kami memilih bumbu manis dengan pertimbangan untuk rasa pedas bisa di-adjust sendiri dengan sambal nantinya, lebih aman daripada memilih bumbu manis pedas dan nantinya kepedasan. Tadinya kami khawatir menu ayam bakar akan tersaji lebih lama, tetapi waiternya mengatakan sama saja waktu memasaknya dengan ayam goreng. Ah, rupanya semua ayam sudah dimatangkan lebih dahulu, hanya tinggal digoreng atau dibakar sebentar jika ada pesanan. Benar saja, semua menu ayam tersaji hampir bersamaan di meja kami.
Ayam bakar bumbu manis ini berpenampilan coklat dan glazy, terlihat berbumbu dan lezat, sangat mengundang untuk segera dimakan. Benarkah rasanya demikian? Ternyata… dominan maniiiiis! Bumbunya hampir seperti dari kecap seluruhnya, tidak ada rasa bumbu racikan yang khas atau unik menurut pendapat saya. Bumbunya memang meresap hingga ke dalam daging, tetapi bagi saya yang kurang menyukai kecap dan rasa manis, menu ini jadi tidak istimewa. Untuk menyeimbangkan rasa manis yang dominan ini saya tambahkan sambal dan sambal mangga sehingga keseluruhan rasanya lebih enak ketika dimakan bersama nasi hangat.
Nasi Putih (IDR 5.455)
Nasi putihnya cukup pulen dan dimasak pas sehingga tidak pera. Satu porsi nasi tergolong pas untuk kami, tetapi bagi yang terbiasa makan nasi banyak sepertinya tidak cukup hanya satu porsi untuk sekali makan. Nasi putih ini dicetak berbentuk memanjang seperti bentuk daun, sedikit lebih cantik daripada bentuk setengah lingkaran yang umum ditemui di resto lain.
Tahu Telur (IDR 22.727)
Kami memesan menu ini untuk di-share beramai-ramai sebagai "selingan" diantara menu utama ayam goreng dan bakar. Kami semua sudah familiar dan menyukai tahu telur karena termasuk menu yang simple dan light. Ekspektasi kami pun sebenarnya tidak terlalu tinggi, karena menu se-simple tahu telur memang jarang dimodifikasi bumbunya, jadi rasanya pasti begitu-begitu saja. Porsinya sedang dengan penampilan standar ber-topping kol rebus diiris tipis, tauge rebus, dan kacang tanah goreng. Ketika dicicipi… kenapa ada rasa asam yang cukup kuat, yaaa? Belum pernah kami makan tahu telur dengan rasa asam begini, karena setahu kami memang bumbunya tidak memakai jeruk nipis ataupun asam jawa. Sebenarnya tahu telurnya sendiri cukup tasty, bumbu kecapnya terasa, dan teksturnya kering agak crispy di luar dan lembut di bagian dalam. Bumbu kecapnya pun enak, hanya seharusnya tanpa rasa asam yang merusak keseluruhan rasa. Sayang sekali!
Sambal Mangga (IDR 6.818)
Saya suka sekali sambal dengan potongan mangga muda atau pencit, maka ketika melihat di menu ada jenis sambal ini, langsung saya pesan. Saya sudah membayangkan sambal yang pedas-asam-segar, tetapi agak kecewa ketika akhirnya mencicipinya. Mangga mudanya sangat lunak seperti sudah dimasak sehingga tidak terasa lagi asam segarnya. Keseluruhan rasa sambalnya cenderung kurang sedap dibanding sambal standar untuk ayam presto yang sudah tersedia di meja dan bisa diambil sepuasnya. Akhirnya saya campurkan sambal mangga dengan sambal standar tersebut sehingga bisa "memperbaiki" keseluruhan rasanya.
Juice Strawberry (IDR 15.455)
Usai menyantap ayam goreng yang gurih dan berbumbu, paling enak minum yang segar sekaligus menyehatkan. Pilihan saya jatuh pada fresh strawberry juice yang merupakan minuman favorit saya. Bagusnya, strawberry juice di sini tidak ditambah susu, tepat seperti yang saya inginkan. Ketika saya coba, rasanya tidak mengecewakan. Juice tidak terlalu encer dan penambahan gulanya sudah pas, segar dan enak!
Pelayanan di resto ini cukup baik dan cekatan, makanan pun terhidang cukup cepat sehingga customer tidak bete menunggu terlalu lama. Justru agak disayangkan beberapa menunya dibawah harapan kami -terutama saya- dan di luar dugaan justru saya cukup menikmati menu ayam gorengnya dibanding yang lain. Jarang saya bisa menikmati menu ayam goreng sedemikian ini. Ternyata menu Ayam Goreng Presto Ny. Nita memang layak menjadi primadona!
Ayam Presto Ny. Nita
Jl. Wolter Monginsidi No. 65, Jakarta Selatan
Tel. +62-21 725 2247/48
Website: www.ayampresto-nita.com
Comments
Post a Comment