Pesta Daging Semalam Bersama Seven To 7
Setiap ibu yang baik pasti ingin menyajikan hidangan penuh gizi bagi keluarganya setiap hari. Kebutuhan akan daging sebagai salah satu sumber protein hewani bisa saja menjadi masalah bagi para ibu rumah tangga ketika daging itu sulit didapatkan. Adakalanya demi mendapatkan daging bermutu baik, para ibu harus membelinya di tempat yang jauh dari tempat tinggalnya, lalu di-stock dalam jumlah cukup banyak agar cukup untuk kebutuhan selama seminggu misalnya. Belum lagi untuk menyimpan daging dalam jumlah yang cukup banyak di rumah bisa jadi satu masalah tambahan.
Berawal dari kesulitan akan daging di wilayah Pantai Indah Kapuk khususnya, empat orang ibu rumah tangga berinisiatif membuka sebuah meat shop yang menyediakan daging berkualitas baik dan selalu fresh. Beliau berempat adalah Ibu Martha, Ibu Lina, Ibu Tris, dan Ibu Pifitri yang mendirikan Seven To 7 pada bulan Desember 2009. Kenapa namanya demikian? Alasannya sederhana saja, karena meat shop ini buka dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam. Simple, isn't it? Adanya meat shop ini pastinya menjadi solusi yang tepat sasaran, terbukti dengan banyaknya customer yang menjadi langganan mereka. Lama kelamaan permintaan customer pun berkembang menjadi daging yang sudah dimasak/siap saji karena tak jarang pula ibu-ibu yang tidak sempat atau tidak bisa mengolah daging. Menjawab kebutuhan ini, akhirnya Seven To 7 membuka cafenya pada bulan Maret 2010. Setelah ada cafe, jam operasional tidak hanya sampai jam 7 melainkan hingga jam 10 malam, namun namanya tetap Seven To 7 dengan makna yang sedikit diubah. Angka 7 merupakan angka kesempurnaan, maka artinya menjadi "menuju kesempurnaan".
Sukses dengan meat shop sekaligus cafenya di Pantai Indah Kapuk, Seven To 7 membuka cabang di Sampoerna Strategic Square pada tahun 2012, tetap dengan konsep yang sama yaitu meat shop plus cafe. Di area Sudirman ini Seven To 7 tentunya menjadi solusi yang baik bagi para ibu bekerja untuk membeli daging tanpa harus repot ke supermarket. Mungkin memang inilah tujuan para ownernya membuka cabang di pusatnya perkantoran Jakarta. Tak cukup sampai disitu saja, dalam tahun 2013 rencananya akan dibuka satu cabang lagi di area Jakarta Selatan yaitu Street Gallery di Pondok Indah Mall. Wah, saya sebagai warga Jakarta Selatan jadi tak sabar menunggu dibukanya cabang ini...
Sore itu saya berkesempatan mencicipi hidangan di Seven To 7 cabang Sudirman. Berlokasi di Lower Ground Sampoerna Strategic Square, cafe ini terbilang tidak mudah ditemukan bagi orang yang tidak familiar dengan gedung Sampoerna seperti saya. Nyasar? Jangan khawatir, dengan sedikit 'rajin' bertanya ke security dan resepsionis gedung pasti kita bisa menemukannya karena dari security di pintu terluar pun bisa menjelaskan arah menuju Seven To 7. Masuk dari lobby, langsung ke arah kiri menuju lift dan turun satu lantai ke LG. Keluar dari lift ikuti jalan saja, maka kita akan menemukan cafe ini yang letaknya berseberangan dengan Sampoerna Food Corner. Dari pintu masuk, di sebelah kiri adalah area service dan meat shop, sisanya area cafe. Kapasitas cafe total sekitar 50 orang dengan area smoking dan non smoking. Sebagai pembenci asap rokok, saya puas karena smoking area-nya tertutup rapat berpintu kaca sehingga asap rokok tidak akan mengganggu sama sekali. Interiornya bertema modern minimalis dengan material dominan kayu. Terdapat kursi berupa sofa besar yang nyaman dan kursi kayu berbantalan empuk, dipadukan dengan meja kayu berwarna gelap. Di meja sudah tertata placemat yang serasi dan condiment berupa saus tomat, saus sambal, tabasco, salt-pepper, dan ada juga black pepper. Lengkapnya.. jadi serasa berada di meja makan rumah sendiri, nyaman!
Sepanjang acara kami ditemani oleh Ibu Martha, salah satu dari 4 owner Seven To 7, yang sangat piawai menjelaskan dan menjawab pertanyaan kami. Selain menceritakan latar belakang berdirinya Seven To 7 seperti yang diceritakan di atas, beliau menjelaskan tentang kelebihan daging yang dijual disini dan menu di cafe. Sesuai dengan motto-nya, "We Serve You Fresh", meat shop ini istimewa karena hanya menjual daging yang diimpor dalam keadaan chilled, bukan frozen. Daging kemudian disimpan dalam lemari pendingin bersuhu -4°C sehingga bakteri tidak dapat berkembang, namun "juice" dan nutrisi pada daging tetap terjaga. Jenis daging tersedia lengkap mulai dari chicken, beef, fish, and lamb. Selain daging segar tersedia daging olahan yaitu sosis ayam dan sapi (khusus sosis babi hanya tersedia di cabang PIK, atau dengan pemesanan khusus). Bahan baku yang sudah bermutu tinggi tersebut dipadukan dengan bumbu-bumbu dan sayuran yang semuanya selalu fresh, serta dalam proses memasaknya tidak menggunakan pewarna, pengawet, atau MSG.
Para owner mempunyai konsep bahwa menu yang disajikan di cafe adalah menu rumahan seperti yang biasa mereka hidangkan untuk keluarganya sendiri. Oleh karena itu setiap menu benar-benar diperhatikan secara detail mulai dari bahan baku, kebersihan, juga nilai gizinya. Seven To 7 memakai sistem central kitchen yang dipercayakan untuk dikelola hanya oleh salah satu owner yaitu Ibu Lina, demi menjaga kerahasiaan resep dan konsistensi rasa setiap masakan di semua cabang. Bumbu untuk setiap menu sudah dibuat dalam bentuk pack, sehingga standar rasa makanannya pasti terjaga. Karena hal ini pula, di cafe tidak ada chef melainkan hanya 'cook' untuk meracik masakan dari bumbu pack.
DRINKS
Saya dan teman-teman sepakat memilih minuman yang berbeda-beda agar bisa mencoba berbagai varian menu minuman yang tersedia di Seven To 7.
Ice Tea (IDR 10.7k)
Es teh biasa, segar, dingin, tidak terlalu pekat. Bagusnya lagi gula cair dihidangkan terpisah dalam cangkir kecil sehingga kita bebas mengatur manis-tidaknya teh itu sesuai selera.
Italian Soda (IDR 29.7k)
Salah satu signature drink dari Seven To 7, Italian soda di sini tersedia dalam beberapa varian yaitu Peach, Lychee, Strawberry dan Blackcurrant. Minuman yang terbuat dari campuran soda water dan sirup buah ini sangat menyegarkan dengan tambahan potongan buah di dalamnya, cocok untuk teman makan steak.
Fresh Juice (IDR 25.7k)
Makanan sehat harus dibarengi minuman sehat juga, maka saya pilih Guava Orange Juice. Tampilannya menarik terdiri dari warna orange di bawah dan merah guava di atas yang terpisah menjadi dua lapisan. Ketika saya cicipi, terasa segar dan cukup dominan asamnya... tapi jangan khawatir, tersedia gula cair terpisah yang dapat dituangkan sesuai selera. Rasa guava sedikit lebih dominan, tetapi masih cocok dipadukan dengan orange.
Cukup banyak variasi fresh juice yang tersedia di sini, termasuk mix juice yang terdiri dari campuran 2 dan 3 macam buah. Jika masih kurang puas dengan mix juice yang tersedia, kita bisa membuat sendiri campuran juice sesuai selera pribadi dengan 2 atau 3 macam buah. Seru ya konsep "Create Your Own Mix Fruit" ini.. tapi kalau campurannya aneh, resiko ditanggung sendiri hehehe...
Pure Orange Juice (IDR 29.7k)
Inilah juice jeruk sejeruk-jeruknya, alias murni tanpa tambahan apa pun (gula cair disediakan terpisah). Juice ini dijamin sehat dan menyegarkan, walaupun tampilannya sederhana saja, tapi warnanya cantik.
Ice Orange Squash (IDR 29.7k)
Minuman dingin nan menyegarkan ini diperkaya dengan potongan buah segar sebagai toppingnya. Tampilannya cantik, menarik, dan ketika diminum ada tekstur yang didapat dari potongan buahnya.
Ice Mocha Blended (IDR 29.7k)
Minuman dingin pesanan teman saya ini tampilannya bersahaja sekali tanpa garnish, tapi rasanya memuaskan. Campuran coklat, kopi, dan susunya balance serta tercampur sempurna, sehingga teman saya yang penggemar kopi ini pun sangat menikmatinya.
Ice Strawberry Blended (IDR 29.7k)
Penggemar strawberry harus mencoba minuman yang satu ini! Rasa strawberrynya masih cukup kuat tetapi manis menyegarkan. Tampilannya pun menarik dengan warna pink pastel berhias whipped cream bertabur potongan strawberry segar di bagian atas. Tak ketinggalan sekeping oreo dan sebatang wafer stick turut melengkapi minuman dingin ini.
FOODS
Cara memesan menu di sini cukup simple, yaitu customer memilih jenis daging dan berat yang diinginkannya (harga dihitung per 100 gram), kemudian cukup ditambah Rp 60.000,- sebagai ongkos memasak, maka customer akan mendapatkan soup, salad, dan pudding sebagai pelengkapnya. Asyik banget kan, sudah lengkap satu set menu, dijamin kenyang dan puas!
Mushroom Soup (IDR 22.7k jika dipesan ala carte)
Cream soup yang dibuat hanya dengan jamur champignon segar, dan menjadi menu favorit disini. Ibu Martha bercerita, bahkan ada customer yang memilih tidak jadi makan ketika mengetahui bahwa mushroom soup ini tidak tersedia lagi/habis. Ketika saya coba... memang tak salah kalau jadi favorit! Rasanya enak sekali, creamy, gurih, dan rasa jamurnya cukup kuat tapi tidak berlebihan, semua pas. Soup hanya di-garnish simple dengan beberapa potong crouton, dan untuk saya pribadi lebih enak ditambah black pepper agar lebih harum. Hey mushroom lovers, you'll love it!
Mix Salad (IDR 22.7k jika dipesan ala carte)
Dressingnya bisa dipilih antara balsamic, honey mustard, atau caesar dressing. Pada kesempatan ini hanya ada balsamic atau honey mustard saja. Saya mendapat salad dengan balsamic dressing yang asam dan segar, tapi sempat juga mencicip punya teman yang ber-dressing honey mustard. Rasanya agak manis dan gurih, dengan aroma mustard yang tidak terlalu kuat. Saya tidak ada masalah dengan balsamic dressing, tapi jika boleh memilih memang lebih suka yang honey mustard. Oh ya, semua sayuran untuk salad dicuci dengan air mineral, jadi tak perlu khawatir dengan kebersihannya, demikian pesan dari Ibu Martha.
Mix Sausages (IDR 59,7k)
Dua jenis sosis (bisa dipilih antara sosis sapi atau ayam) disajikan dengan side dish mix salad with honey mustard dressing dan kentang (bisa dipilih mashed potatoes atau french fries). Mashed potato tidak terlalu lembut dan creamy seperti harapan saya, malah rasanya hampir seperti kentang di pastel tutup. Ketika sempat mencicip french fries milik meja sebelah, ternyata enak! Permukaan french fries terasa gurih, asinnya pas, dan warnanya kuning keemasan cantik. Sosis yang dihidangkan kali ini semuanya sosis sapi yang terdiri dari beef bockwurst (sosis yang besar) dan beefy cocktail (dua buah yang kecil). Sebagai penggemar dunia per-sosis-an, saya suka sekali menu ini. Kedua jenis sosisnya enak, dengan aroma asap yang cukup kuat, dan empuknya pas. Beef bockwurst bumbu rempahnya tidak terlalu kuat dan aroma asap tergolong 'middle', mengingatkan dengan jenis sosis bratwurst yang pernah saya cicipi di Jerman dulu. Jika ingin aroma asap yang paling kuat, maka cobalah jenis cocktail yang teksturnya agak sedikit lebih kenyal. Sosis jenis cocktail juga enak untuk dimasukkan dalam sup karena aroma asapnya akan menyebar di kuah sup sehingga sup jadi harum dan enak. Semua sosis yang digunakan disini bermerk "Edelweiss", dijamin tanpa pewarna/pengawet, dan bisa dibeli dalam bentuk frozen di Seven To 7 jika Anda ingin masak sendiri di rumah.
Snapper Steak (IDR 97.7k - termasuk soup, salad, pudding)
Grilled snapper (ikan kakap) disajikan dengan side dish mashed potatoes atau french fries, sedikit sayuran, dan tartar sauce yang ditempatkan di atas potongan lemon. Sayurannya hanya berupa sedikit buncis dan wortel rebus, sayangnya overcooked pula. Dari warna sayurannya sudah terlihat terlalu matang, dan benar ketika ditusuk garpu terlalu empuk. Snapper-nya matang sempurna, tidak sampai kering, tetapi memang tidak juicy karena karakteristik daging ikan kakap memang agak kering. Saya suka ikan, tapi di menu ini snappernya jadi terasa membosankan karena hanya dimarinasi dengan lada-garam saja. Saus tartarnya lain dari yang lain karena aroma garlic-nya kuat sekali. Bisa dibilang aneh, unik, tapi saya suka.. hanya sayang sausnya agak pelit. Jadi bingung mau untuk makan ikan atau mencocol french friesnya yaa? Anyway, kalau ikannya dimakan lengkap bersama saus tartar, perasan lemon, dan ditambah taburan black pepper jadinya enak juga, tidak "sepi" lagi rasanya.
Burger Patties a la Seven To 7 (IDR 52.7 k)
Burger patty disajikan di atas mashed potato dengan salad. Daging sapi yang digunakan untuk membuat patty adalah jenis grassfed knuckle (secondary cut), diolah dengan tepung roti, onion, dan resep spesial Seven To 7. Patty terasa lembut, tidak berlemak, dan yang terpenting saya tidak menemukan bagian otot/urat daging yang keras/alot karena inilah yang paling saya benci kalau makan burger patty di tempat lain.
Chicken Steak (IDR 79.7k - termasuk soup, salad, pudding)
Grilled chicken disajikan dengan mashed potatoes/french fries, sayuran, dan mushroom sauce. Grilled chicken-nya enak, bumbu marinasi meresap dengan baik karena daging ayamnya sudah dipotong-potong sehingga tidak ada bagian yang tebal. Sayuran dan mashed potatoes masih sama dengan menu sebelumnya, tetapi mushroom sauce-nya enak. Rupanya saus ini pun dibuat menggunakan jamur segar dengan bumbu racikan spesial, maka rasanya pun istimewa. Secara keseluruhan it's OK, but not really special.
Lamb Chop
Merupakan menu spesial yang belum ada di buku menu karena masih dalam proses "evaluasi" para owner. Justru pada kesempatan ini kami mendapat kehormatan mencicipinya sebelum 'launching' untuk memberikan saran maupun kritik terhadap menu ini. Sausnya dihidangkan tiga macam yaitu BBQ, mushroom, dan black pepper. Saus ini juga menjadi bagian dari survey menu, karena Ibu Martha meminta pendapat kami tentang saus mana yang paling cocok dihidangkan bersama lamb chop. Sayang sekali saya tidak suka daging domba, tentunya tidak bisa memberi penilaian untuk lamb chop-nya. Saya memberanikan diri makan seiris kecil daging dombanya, dan tetap tidak suka karena masih terasa kuat bau khas dagingnya. Teman yang menyukai daging domba mengatakan bahwa lamb chop ini enak, hanya tekstur daging sudah agak keras/alot, mungkin karena tidak langsung dimakan tepat setelah dihidangkan. Untuk sausnya saya tetap menjagokan mushroom, tapi sebenarnya ketiga saus tersebut cocok saja dihidangkan dengan lamb chop, tergantung selera customernya. Saus BBQ memiliki rasa cenderung manis dengan seberkas rasa asam dan aroma asap, bagi yang suka pedas akan cocok dengan saus black pepper, dan penggemar jamur seperti saya pastilah akan memilih mushroom sauce yang gurih dan creamy berbahan jamur champignon segar.
Kini tiba saatnya mencoba menu unggulan Seven To 7 yaitu premium quality beef mereka. Ibu Martha sempat menunjukkan tiga potong daging mentah yang nantinya akan disajikan kepada kami, yaitu Matsuzaka (depan), Angus (tengah), dan Wagyu Grade 6 (belakang).
Di sini daging baru dipotong jika ada pesanan, maka customer bisa bebas menentukan jumlah gram yang diinginkannya. Sambil menunggu daging dimasak, Ibu Martha menjelaskan tentang berbagai macam daging sapi dan ketatnya seleksi mereka untuk menentukan importir daging yang akan dijual di Seven To 7. Saya kagum dengan penguasaan Ibu Martha akan produk-produk yang dijual disini. Beliau dapat menjelaskan secara gamblang jenis-jenis daging dengan karakteristik dan kelebihan masing-masing. Tak heran, karena para owner Seven To 7 berprinsip bahwa sebagai owner harus paling menguasai segala sesuatunya diatas semua karyawan mereka. Banyak istilah dan pengetahuan baru yang saya pelajari di sini, terlebih karena kurangnya wawasan saya tentang daging.
Organic Beef
IDR 35,700/100gr Sirloin
IDR 38,700/100gr Rib Eye
IDR 51,700/100gr Tenderloin
Organic beef adalah daging sehat yang bebas bahan kimia, bebas hormon, dan bebas antibiotik karena sapinya hanya diberi pakan bersertifikat organik bebas pestisida. Jika ingin makan daging sapi yang sehat dan bebas bahan kimia, Organic Beef ini menjadi pilihan terbaik dengan harga yang terjangkau. Beruntung saya masih kebagian mencicipi sedikit dagingnya. Daging ini dimasak dalam tingkat kematangan medium, terasa masih juicy dan tidak berlemak karena bagian tenderloin (my favorite!).
US Black Angus Beef
IDR 48,700/100gr Sirloin
IDR 58,700/100gr Rib Eye
IDR 61,700/100gr Tenderloin
IDR 75,700/100gr Rib Eye 300 days
Black Angus artinya jenis sapi hitam dari trah Angus yang merupakan keturunan sapi unggulan dari Skotlandia, tapi pada nama dagingnya disebutkan "US" karena daging jenis ini menjadi terkenal setelah dibawa masuk ke Amerika. Grainfed 300 days artinya sapi tersebut diberi makan biji-bijian selama 300 hari sebelum disembelih. Semakin lama diberi makan biji-bijian akan semakin bagus kualitas dagingnya. Demikian penjelasan dari Ibu Martha tentang daging ini.
Wagyu
Grade 4
IDR 82,700/100gr Sirloin
IDR 96,700/100gr Rib Eye
IDR 123,700/100gr Tenderloin
Grade 6
IDR 107,000/100gr Sirloin
IDR 125,700/100gr Rib Eye
IDR 157,700/100gr Tenderloin
Grade 9
IDR 159,700/100gr Sirloin
IDR 161,700/100gr Rib Eye
IDR 195,700/100gr Tenderloin
Grade 12
IDR 239,700/100gr Sirloin
Wagyu berasal dari kata "Wa" yang berarti Jepang dan "Gyu" yang berarti anak sapi. Sapi jenis ini hidupnya dimanjakan dan diberi makan minum khusus agar dagingnya tidak keras dan berotot. Jenis wagyu memang lebih populer di Indonesia sebagai topnya daging sapi, tapi ternyata wagyu masih ada tingkatannya lagi yaitu grade 4, 6, 9, 12. Pembagian grade ini dilihat dari marble pada dagingnya, semakin tinggi angkanya semakin bagus marblenya.
Wagyu Grade 6 yang sempat saya coba teksturnya sangat lembut dan juicy, karena memang itulah karakteristik wagyu.
Sapi jenis wagyu ada yang diberi minum wine atau bir agar dagingnya semakin empuk, tetapi untuk wagyu yang dijual di Seven To 7 dijamin HALAL karena diambil dari sapi yang diberi minum teh. Ibu Martha dengan yakinnya siap menunjukkan sertifikat halal tersebut jika diperlukan.
Matsuzaka Beef (IDR 387k/100 gr)
Here's the best of the best beef. Jenis Matsuzaka ini termasuk jarang ada di Indonesia, dan hanya diimpor dalam keadaan frozen. Karena kelangkaannya ini pula, Matsuzaka harganya sama untuk jenis sirloin, rib eye, ataupun tenderloin. Kebetulan kami mendapat yang sirloin, sehingga lemaknya cukup banyak di bagian tepi. Meskipun dimasak well done, dagingnya tidak keras sama sekali, justru terasa lembut dan 'melt' di mulut. Tak diragukan lagi, inilah daging sapi kualitas terbaik yang pernah saya makan, sangat berbeda dari yang lain. Kualitas memang menentukan rasa, ya...
DESSERT
Mango Pudding (IDR 12,7k)
Porsinya memang tergolong imut-imut, tapi bisa menjadi penutup yang menyenangkan setelah kenyang makan daging. Puddingnya berwarna kuning cantik, disajikan dalam gelas mini transparan dengan sedikit susu putih segar di atasnya. Rasa puddingnya sendiri tidak terlalu manis, apalagi ketika dimakan sekaligus bersama susu putih plain sebagai sausnya. Mungkin dessert ini sengaja dibuat porsi mini dan tidak manis agar tidak membuat eneg ketika dimakan setelah makan daging, mengingat menu ini termasuk dalam set menu jika kita memesan steak.
Brownies Special (IDR 29.7k)
Dessert juara hari ini! Brownes dipotong dadu dengan potongan mangga, satu scoop vanilla ice cream, dan disiram kahlua. Browniesnya kelihatan biasa saja, tapi ketika dimakan ada rasa yang spesial, ternyata dalam pembuatannya memakai liquor Tia Maria. Jika semua komponen dimakan sekaligus dalam satu suapan akan menjadi kaya rasa dan tekstur, serta tentunya enak. Manis-lembut-dinginnya vanilla ice cream, dark chocolate brownies yang empuk, potongan mangga yang sedikit asam-segar, dan disatukan dengan harumnya kahlua sebagai saus. Perfect combination!
Benar-benar "pesta daging semalam" ini menyenangkan, karena tidak hanya perut yang diisi sampai kenyang, otak pun ikut diisi ilmu yang bermanfaat. Excellent!
Seven To 7
Sampoerna Strategic Square, South Tower, Level LG-17
Jl. Jend. Sudirman kav. 45-46 Jakarta 12930
Phone: +62 21 5798 2655
Berawal dari kesulitan akan daging di wilayah Pantai Indah Kapuk khususnya, empat orang ibu rumah tangga berinisiatif membuka sebuah meat shop yang menyediakan daging berkualitas baik dan selalu fresh. Beliau berempat adalah Ibu Martha, Ibu Lina, Ibu Tris, dan Ibu Pifitri yang mendirikan Seven To 7 pada bulan Desember 2009. Kenapa namanya demikian? Alasannya sederhana saja, karena meat shop ini buka dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam. Simple, isn't it? Adanya meat shop ini pastinya menjadi solusi yang tepat sasaran, terbukti dengan banyaknya customer yang menjadi langganan mereka. Lama kelamaan permintaan customer pun berkembang menjadi daging yang sudah dimasak/siap saji karena tak jarang pula ibu-ibu yang tidak sempat atau tidak bisa mengolah daging. Menjawab kebutuhan ini, akhirnya Seven To 7 membuka cafenya pada bulan Maret 2010. Setelah ada cafe, jam operasional tidak hanya sampai jam 7 melainkan hingga jam 10 malam, namun namanya tetap Seven To 7 dengan makna yang sedikit diubah. Angka 7 merupakan angka kesempurnaan, maka artinya menjadi "menuju kesempurnaan".
Sukses dengan meat shop sekaligus cafenya di Pantai Indah Kapuk, Seven To 7 membuka cabang di Sampoerna Strategic Square pada tahun 2012, tetap dengan konsep yang sama yaitu meat shop plus cafe. Di area Sudirman ini Seven To 7 tentunya menjadi solusi yang baik bagi para ibu bekerja untuk membeli daging tanpa harus repot ke supermarket. Mungkin memang inilah tujuan para ownernya membuka cabang di pusatnya perkantoran Jakarta. Tak cukup sampai disitu saja, dalam tahun 2013 rencananya akan dibuka satu cabang lagi di area Jakarta Selatan yaitu Street Gallery di Pondok Indah Mall. Wah, saya sebagai warga Jakarta Selatan jadi tak sabar menunggu dibukanya cabang ini...
Sore itu saya berkesempatan mencicipi hidangan di Seven To 7 cabang Sudirman. Berlokasi di Lower Ground Sampoerna Strategic Square, cafe ini terbilang tidak mudah ditemukan bagi orang yang tidak familiar dengan gedung Sampoerna seperti saya. Nyasar? Jangan khawatir, dengan sedikit 'rajin' bertanya ke security dan resepsionis gedung pasti kita bisa menemukannya karena dari security di pintu terluar pun bisa menjelaskan arah menuju Seven To 7. Masuk dari lobby, langsung ke arah kiri menuju lift dan turun satu lantai ke LG. Keluar dari lift ikuti jalan saja, maka kita akan menemukan cafe ini yang letaknya berseberangan dengan Sampoerna Food Corner. Dari pintu masuk, di sebelah kiri adalah area service dan meat shop, sisanya area cafe. Kapasitas cafe total sekitar 50 orang dengan area smoking dan non smoking. Sebagai pembenci asap rokok, saya puas karena smoking area-nya tertutup rapat berpintu kaca sehingga asap rokok tidak akan mengganggu sama sekali. Interiornya bertema modern minimalis dengan material dominan kayu. Terdapat kursi berupa sofa besar yang nyaman dan kursi kayu berbantalan empuk, dipadukan dengan meja kayu berwarna gelap. Di meja sudah tertata placemat yang serasi dan condiment berupa saus tomat, saus sambal, tabasco, salt-pepper, dan ada juga black pepper. Lengkapnya.. jadi serasa berada di meja makan rumah sendiri, nyaman!
Sepanjang acara kami ditemani oleh Ibu Martha, salah satu dari 4 owner Seven To 7, yang sangat piawai menjelaskan dan menjawab pertanyaan kami. Selain menceritakan latar belakang berdirinya Seven To 7 seperti yang diceritakan di atas, beliau menjelaskan tentang kelebihan daging yang dijual disini dan menu di cafe. Sesuai dengan motto-nya, "We Serve You Fresh", meat shop ini istimewa karena hanya menjual daging yang diimpor dalam keadaan chilled, bukan frozen. Daging kemudian disimpan dalam lemari pendingin bersuhu -4°C sehingga bakteri tidak dapat berkembang, namun "juice" dan nutrisi pada daging tetap terjaga. Jenis daging tersedia lengkap mulai dari chicken, beef, fish, and lamb. Selain daging segar tersedia daging olahan yaitu sosis ayam dan sapi (khusus sosis babi hanya tersedia di cabang PIK, atau dengan pemesanan khusus). Bahan baku yang sudah bermutu tinggi tersebut dipadukan dengan bumbu-bumbu dan sayuran yang semuanya selalu fresh, serta dalam proses memasaknya tidak menggunakan pewarna, pengawet, atau MSG.
Para owner mempunyai konsep bahwa menu yang disajikan di cafe adalah menu rumahan seperti yang biasa mereka hidangkan untuk keluarganya sendiri. Oleh karena itu setiap menu benar-benar diperhatikan secara detail mulai dari bahan baku, kebersihan, juga nilai gizinya. Seven To 7 memakai sistem central kitchen yang dipercayakan untuk dikelola hanya oleh salah satu owner yaitu Ibu Lina, demi menjaga kerahasiaan resep dan konsistensi rasa setiap masakan di semua cabang. Bumbu untuk setiap menu sudah dibuat dalam bentuk pack, sehingga standar rasa makanannya pasti terjaga. Karena hal ini pula, di cafe tidak ada chef melainkan hanya 'cook' untuk meracik masakan dari bumbu pack.
DRINKS
Saya dan teman-teman sepakat memilih minuman yang berbeda-beda agar bisa mencoba berbagai varian menu minuman yang tersedia di Seven To 7.
Ice Tea (IDR 10.7k)
Es teh biasa, segar, dingin, tidak terlalu pekat. Bagusnya lagi gula cair dihidangkan terpisah dalam cangkir kecil sehingga kita bebas mengatur manis-tidaknya teh itu sesuai selera.
Italian Soda (IDR 29.7k)
Salah satu signature drink dari Seven To 7, Italian soda di sini tersedia dalam beberapa varian yaitu Peach, Lychee, Strawberry dan Blackcurrant. Minuman yang terbuat dari campuran soda water dan sirup buah ini sangat menyegarkan dengan tambahan potongan buah di dalamnya, cocok untuk teman makan steak.
Fresh Juice (IDR 25.7k)
Makanan sehat harus dibarengi minuman sehat juga, maka saya pilih Guava Orange Juice. Tampilannya menarik terdiri dari warna orange di bawah dan merah guava di atas yang terpisah menjadi dua lapisan. Ketika saya cicipi, terasa segar dan cukup dominan asamnya... tapi jangan khawatir, tersedia gula cair terpisah yang dapat dituangkan sesuai selera. Rasa guava sedikit lebih dominan, tetapi masih cocok dipadukan dengan orange.
Cukup banyak variasi fresh juice yang tersedia di sini, termasuk mix juice yang terdiri dari campuran 2 dan 3 macam buah. Jika masih kurang puas dengan mix juice yang tersedia, kita bisa membuat sendiri campuran juice sesuai selera pribadi dengan 2 atau 3 macam buah. Seru ya konsep "Create Your Own Mix Fruit" ini.. tapi kalau campurannya aneh, resiko ditanggung sendiri hehehe...
Pure Orange Juice (IDR 29.7k)
Inilah juice jeruk sejeruk-jeruknya, alias murni tanpa tambahan apa pun (gula cair disediakan terpisah). Juice ini dijamin sehat dan menyegarkan, walaupun tampilannya sederhana saja, tapi warnanya cantik.
Ice Orange Squash (IDR 29.7k)
Minuman dingin nan menyegarkan ini diperkaya dengan potongan buah segar sebagai toppingnya. Tampilannya cantik, menarik, dan ketika diminum ada tekstur yang didapat dari potongan buahnya.
Ice Mocha Blended (IDR 29.7k)
Minuman dingin pesanan teman saya ini tampilannya bersahaja sekali tanpa garnish, tapi rasanya memuaskan. Campuran coklat, kopi, dan susunya balance serta tercampur sempurna, sehingga teman saya yang penggemar kopi ini pun sangat menikmatinya.
Ice Strawberry Blended (IDR 29.7k)
Penggemar strawberry harus mencoba minuman yang satu ini! Rasa strawberrynya masih cukup kuat tetapi manis menyegarkan. Tampilannya pun menarik dengan warna pink pastel berhias whipped cream bertabur potongan strawberry segar di bagian atas. Tak ketinggalan sekeping oreo dan sebatang wafer stick turut melengkapi minuman dingin ini.
FOODS
Cara memesan menu di sini cukup simple, yaitu customer memilih jenis daging dan berat yang diinginkannya (harga dihitung per 100 gram), kemudian cukup ditambah Rp 60.000,- sebagai ongkos memasak, maka customer akan mendapatkan soup, salad, dan pudding sebagai pelengkapnya. Asyik banget kan, sudah lengkap satu set menu, dijamin kenyang dan puas!
Mushroom Soup (IDR 22.7k jika dipesan ala carte)
Cream soup yang dibuat hanya dengan jamur champignon segar, dan menjadi menu favorit disini. Ibu Martha bercerita, bahkan ada customer yang memilih tidak jadi makan ketika mengetahui bahwa mushroom soup ini tidak tersedia lagi/habis. Ketika saya coba... memang tak salah kalau jadi favorit! Rasanya enak sekali, creamy, gurih, dan rasa jamurnya cukup kuat tapi tidak berlebihan, semua pas. Soup hanya di-garnish simple dengan beberapa potong crouton, dan untuk saya pribadi lebih enak ditambah black pepper agar lebih harum. Hey mushroom lovers, you'll love it!
Mix Salad (IDR 22.7k jika dipesan ala carte)
Dressingnya bisa dipilih antara balsamic, honey mustard, atau caesar dressing. Pada kesempatan ini hanya ada balsamic atau honey mustard saja. Saya mendapat salad dengan balsamic dressing yang asam dan segar, tapi sempat juga mencicip punya teman yang ber-dressing honey mustard. Rasanya agak manis dan gurih, dengan aroma mustard yang tidak terlalu kuat. Saya tidak ada masalah dengan balsamic dressing, tapi jika boleh memilih memang lebih suka yang honey mustard. Oh ya, semua sayuran untuk salad dicuci dengan air mineral, jadi tak perlu khawatir dengan kebersihannya, demikian pesan dari Ibu Martha.
Mix Sausages (IDR 59,7k)
Dua jenis sosis (bisa dipilih antara sosis sapi atau ayam) disajikan dengan side dish mix salad with honey mustard dressing dan kentang (bisa dipilih mashed potatoes atau french fries). Mashed potato tidak terlalu lembut dan creamy seperti harapan saya, malah rasanya hampir seperti kentang di pastel tutup. Ketika sempat mencicip french fries milik meja sebelah, ternyata enak! Permukaan french fries terasa gurih, asinnya pas, dan warnanya kuning keemasan cantik. Sosis yang dihidangkan kali ini semuanya sosis sapi yang terdiri dari beef bockwurst (sosis yang besar) dan beefy cocktail (dua buah yang kecil). Sebagai penggemar dunia per-sosis-an, saya suka sekali menu ini. Kedua jenis sosisnya enak, dengan aroma asap yang cukup kuat, dan empuknya pas. Beef bockwurst bumbu rempahnya tidak terlalu kuat dan aroma asap tergolong 'middle', mengingatkan dengan jenis sosis bratwurst yang pernah saya cicipi di Jerman dulu. Jika ingin aroma asap yang paling kuat, maka cobalah jenis cocktail yang teksturnya agak sedikit lebih kenyal. Sosis jenis cocktail juga enak untuk dimasukkan dalam sup karena aroma asapnya akan menyebar di kuah sup sehingga sup jadi harum dan enak. Semua sosis yang digunakan disini bermerk "Edelweiss", dijamin tanpa pewarna/pengawet, dan bisa dibeli dalam bentuk frozen di Seven To 7 jika Anda ingin masak sendiri di rumah.
Snapper Steak (IDR 97.7k - termasuk soup, salad, pudding)
Grilled snapper (ikan kakap) disajikan dengan side dish mashed potatoes atau french fries, sedikit sayuran, dan tartar sauce yang ditempatkan di atas potongan lemon. Sayurannya hanya berupa sedikit buncis dan wortel rebus, sayangnya overcooked pula. Dari warna sayurannya sudah terlihat terlalu matang, dan benar ketika ditusuk garpu terlalu empuk. Snapper-nya matang sempurna, tidak sampai kering, tetapi memang tidak juicy karena karakteristik daging ikan kakap memang agak kering. Saya suka ikan, tapi di menu ini snappernya jadi terasa membosankan karena hanya dimarinasi dengan lada-garam saja. Saus tartarnya lain dari yang lain karena aroma garlic-nya kuat sekali. Bisa dibilang aneh, unik, tapi saya suka.. hanya sayang sausnya agak pelit. Jadi bingung mau untuk makan ikan atau mencocol french friesnya yaa? Anyway, kalau ikannya dimakan lengkap bersama saus tartar, perasan lemon, dan ditambah taburan black pepper jadinya enak juga, tidak "sepi" lagi rasanya.
Burger Patties a la Seven To 7 (IDR 52.7 k)
Burger patty disajikan di atas mashed potato dengan salad. Daging sapi yang digunakan untuk membuat patty adalah jenis grassfed knuckle (secondary cut), diolah dengan tepung roti, onion, dan resep spesial Seven To 7. Patty terasa lembut, tidak berlemak, dan yang terpenting saya tidak menemukan bagian otot/urat daging yang keras/alot karena inilah yang paling saya benci kalau makan burger patty di tempat lain.
Chicken Steak (IDR 79.7k - termasuk soup, salad, pudding)
Grilled chicken disajikan dengan mashed potatoes/french fries, sayuran, dan mushroom sauce. Grilled chicken-nya enak, bumbu marinasi meresap dengan baik karena daging ayamnya sudah dipotong-potong sehingga tidak ada bagian yang tebal. Sayuran dan mashed potatoes masih sama dengan menu sebelumnya, tetapi mushroom sauce-nya enak. Rupanya saus ini pun dibuat menggunakan jamur segar dengan bumbu racikan spesial, maka rasanya pun istimewa. Secara keseluruhan it's OK, but not really special.
Lamb Chop
Merupakan menu spesial yang belum ada di buku menu karena masih dalam proses "evaluasi" para owner. Justru pada kesempatan ini kami mendapat kehormatan mencicipinya sebelum 'launching' untuk memberikan saran maupun kritik terhadap menu ini. Sausnya dihidangkan tiga macam yaitu BBQ, mushroom, dan black pepper. Saus ini juga menjadi bagian dari survey menu, karena Ibu Martha meminta pendapat kami tentang saus mana yang paling cocok dihidangkan bersama lamb chop. Sayang sekali saya tidak suka daging domba, tentunya tidak bisa memberi penilaian untuk lamb chop-nya. Saya memberanikan diri makan seiris kecil daging dombanya, dan tetap tidak suka karena masih terasa kuat bau khas dagingnya. Teman yang menyukai daging domba mengatakan bahwa lamb chop ini enak, hanya tekstur daging sudah agak keras/alot, mungkin karena tidak langsung dimakan tepat setelah dihidangkan. Untuk sausnya saya tetap menjagokan mushroom, tapi sebenarnya ketiga saus tersebut cocok saja dihidangkan dengan lamb chop, tergantung selera customernya. Saus BBQ memiliki rasa cenderung manis dengan seberkas rasa asam dan aroma asap, bagi yang suka pedas akan cocok dengan saus black pepper, dan penggemar jamur seperti saya pastilah akan memilih mushroom sauce yang gurih dan creamy berbahan jamur champignon segar.
Kini tiba saatnya mencoba menu unggulan Seven To 7 yaitu premium quality beef mereka. Ibu Martha sempat menunjukkan tiga potong daging mentah yang nantinya akan disajikan kepada kami, yaitu Matsuzaka (depan), Angus (tengah), dan Wagyu Grade 6 (belakang).
Di sini daging baru dipotong jika ada pesanan, maka customer bisa bebas menentukan jumlah gram yang diinginkannya. Sambil menunggu daging dimasak, Ibu Martha menjelaskan tentang berbagai macam daging sapi dan ketatnya seleksi mereka untuk menentukan importir daging yang akan dijual di Seven To 7. Saya kagum dengan penguasaan Ibu Martha akan produk-produk yang dijual disini. Beliau dapat menjelaskan secara gamblang jenis-jenis daging dengan karakteristik dan kelebihan masing-masing. Tak heran, karena para owner Seven To 7 berprinsip bahwa sebagai owner harus paling menguasai segala sesuatunya diatas semua karyawan mereka. Banyak istilah dan pengetahuan baru yang saya pelajari di sini, terlebih karena kurangnya wawasan saya tentang daging.
Organic Beef
IDR 35,700/100gr Sirloin
IDR 38,700/100gr Rib Eye
IDR 51,700/100gr Tenderloin
Organic beef adalah daging sehat yang bebas bahan kimia, bebas hormon, dan bebas antibiotik karena sapinya hanya diberi pakan bersertifikat organik bebas pestisida. Jika ingin makan daging sapi yang sehat dan bebas bahan kimia, Organic Beef ini menjadi pilihan terbaik dengan harga yang terjangkau. Beruntung saya masih kebagian mencicipi sedikit dagingnya. Daging ini dimasak dalam tingkat kematangan medium, terasa masih juicy dan tidak berlemak karena bagian tenderloin (my favorite!).
US Black Angus Beef
IDR 48,700/100gr Sirloin
IDR 58,700/100gr Rib Eye
IDR 61,700/100gr Tenderloin
IDR 75,700/100gr Rib Eye 300 days
Black Angus artinya jenis sapi hitam dari trah Angus yang merupakan keturunan sapi unggulan dari Skotlandia, tapi pada nama dagingnya disebutkan "US" karena daging jenis ini menjadi terkenal setelah dibawa masuk ke Amerika. Grainfed 300 days artinya sapi tersebut diberi makan biji-bijian selama 300 hari sebelum disembelih. Semakin lama diberi makan biji-bijian akan semakin bagus kualitas dagingnya. Demikian penjelasan dari Ibu Martha tentang daging ini.
Wagyu
Grade 4
IDR 82,700/100gr Sirloin
IDR 96,700/100gr Rib Eye
IDR 123,700/100gr Tenderloin
Grade 6
IDR 107,000/100gr Sirloin
IDR 125,700/100gr Rib Eye
IDR 157,700/100gr Tenderloin
Grade 9
IDR 159,700/100gr Sirloin
IDR 161,700/100gr Rib Eye
IDR 195,700/100gr Tenderloin
Grade 12
IDR 239,700/100gr Sirloin
Wagyu berasal dari kata "Wa" yang berarti Jepang dan "Gyu" yang berarti anak sapi. Sapi jenis ini hidupnya dimanjakan dan diberi makan minum khusus agar dagingnya tidak keras dan berotot. Jenis wagyu memang lebih populer di Indonesia sebagai topnya daging sapi, tapi ternyata wagyu masih ada tingkatannya lagi yaitu grade 4, 6, 9, 12. Pembagian grade ini dilihat dari marble pada dagingnya, semakin tinggi angkanya semakin bagus marblenya.
Wagyu Grade 6 yang sempat saya coba teksturnya sangat lembut dan juicy, karena memang itulah karakteristik wagyu.
Sapi jenis wagyu ada yang diberi minum wine atau bir agar dagingnya semakin empuk, tetapi untuk wagyu yang dijual di Seven To 7 dijamin HALAL karena diambil dari sapi yang diberi minum teh. Ibu Martha dengan yakinnya siap menunjukkan sertifikat halal tersebut jika diperlukan.
Matsuzaka Beef (IDR 387k/100 gr)
Here's the best of the best beef. Jenis Matsuzaka ini termasuk jarang ada di Indonesia, dan hanya diimpor dalam keadaan frozen. Karena kelangkaannya ini pula, Matsuzaka harganya sama untuk jenis sirloin, rib eye, ataupun tenderloin. Kebetulan kami mendapat yang sirloin, sehingga lemaknya cukup banyak di bagian tepi. Meskipun dimasak well done, dagingnya tidak keras sama sekali, justru terasa lembut dan 'melt' di mulut. Tak diragukan lagi, inilah daging sapi kualitas terbaik yang pernah saya makan, sangat berbeda dari yang lain. Kualitas memang menentukan rasa, ya...
DESSERT
Mango Pudding (IDR 12,7k)
Porsinya memang tergolong imut-imut, tapi bisa menjadi penutup yang menyenangkan setelah kenyang makan daging. Puddingnya berwarna kuning cantik, disajikan dalam gelas mini transparan dengan sedikit susu putih segar di atasnya. Rasa puddingnya sendiri tidak terlalu manis, apalagi ketika dimakan sekaligus bersama susu putih plain sebagai sausnya. Mungkin dessert ini sengaja dibuat porsi mini dan tidak manis agar tidak membuat eneg ketika dimakan setelah makan daging, mengingat menu ini termasuk dalam set menu jika kita memesan steak.
Brownies Special (IDR 29.7k)
Dessert juara hari ini! Brownes dipotong dadu dengan potongan mangga, satu scoop vanilla ice cream, dan disiram kahlua. Browniesnya kelihatan biasa saja, tapi ketika dimakan ada rasa yang spesial, ternyata dalam pembuatannya memakai liquor Tia Maria. Jika semua komponen dimakan sekaligus dalam satu suapan akan menjadi kaya rasa dan tekstur, serta tentunya enak. Manis-lembut-dinginnya vanilla ice cream, dark chocolate brownies yang empuk, potongan mangga yang sedikit asam-segar, dan disatukan dengan harumnya kahlua sebagai saus. Perfect combination!
Benar-benar "pesta daging semalam" ini menyenangkan, karena tidak hanya perut yang diisi sampai kenyang, otak pun ikut diisi ilmu yang bermanfaat. Excellent!
Seven To 7
Sampoerna Strategic Square, South Tower, Level LG-17
Jl. Jend. Sudirman kav. 45-46 Jakarta 12930
Phone: +62 21 5798 2655
AARGGHHHH Fotonya Bagus Buanget!!!!! astagaaa...... aku malas mengedit fotonya... kelamaan ngurusin tulisannya.... GREAT JOB Ika!!! KEEP IT UP!!!!
ReplyDeleteTrimakasiiihhh... ini mendingan karena pakai "the power of potosop" koq.. kalo ga yah fotonya ga menarik, maklum pake henpon.
Delete